Minggu, 17 April 2016

UJI ANALISIS KLASIK

Pengaruh Umur dan Jenis Kelamin Siswa Terhadap Nilai Siswa



a.       Variabel Terikat (dependent variable) :
          Nilai Siswa

b.      Variabel Bebas (independent variable) :

          Umur Siswa, Jenis Kelamin  Siswa


11.  UJI NORMALITAS








Titik titik pada grafik berada di sekitar garis diagonal dan tidak menjauh dari garis. Sehingga, data penelitian ini lulus uji normalitas.





2.       UJI MULTIKOLINEARITAS



Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
70.452
9.733

7.239
.000


jenis kelamin
2.899
1.917
.383
1.512
.149
.689
1.451
umur
.344
.509
.171
.675
.509
.689
1.451
a. Dependent Variable: nilai




Variabel umur siswa :
        
Nilai Tolerance = 0,689. Nilai tolerance > 0,1, dan
Nilai VIF = 1,451. Nilai VIF < 10.
Maka, variabel umur siswa lulus uji multikoliniaritas.

Variabel Jenis Kelamin Siswa :      

Nilai Tolerance = 0,689. Nilai tolerance > 0,1, dan
Nilai VIF = 1,451. Nilai VIF < 10.
Maka, variabel tinggi badan siswa lulus uji multikoliniaritas.




3.     UJI HETEROSKEDASTISITAS








                      Titik-titik pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu yang teratur. Dan menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka, data penelitian ini lulus uji heteroskededastisitas.



Senin, 11 April 2016

TUGAS PRAKTIKUM LAB KOMPUTER " SPSS "



YANI SUTRIYANI
1113016100011
BIOLOGI VI-A


1.     Descriptive Statistics


N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
        Gender
20
0
1
,40
,503
        TinggiBadan
20
156,00
180,00
166,8000
7,41691
        Valid N (listwise)
20






     2. Histogram









    3.     Means



 
          Gender
Mean
N
Std. Deviation
          laki-laki
170,0833
12
5,69622  
          perempuan
161,8750
8
7,21976
          Total
166,8000
20
7,41691


Sabtu, 06 Juni 2015

Mengenal bakteri Clostridium tetani : Si kecil yang mematikan


Morfologi bakteri Clostridium tetani

Banyak sekali makhluk hidup yang diciptakan didunia ini, mulai dari ukuran mikro hingga makro. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai makhluk kecil yang tak semua orang tau, namun keberadaannya tak asing bagi kehidupan manusia. Sebut saja makhluk kecil itu bakteri Clostridium tetani. namanya tidak asing bukan ?? , sedikit bocoran bahwa sesuai dengan namanya bakteri ini menyebabkan penyakit tetanus. Bahkan mungkin kita sendiri pun pernah mengalaminya, namun tidak tau apa penyebabnya. Oleh  karena itu marilah mengenal bakteri ini lebih jauh lagi sehingga dapat menambah pengetahuan kita.

Bismillah……

Karakteristik bakteri Clostridium tetani

Kingdom: Bacteria
Division: Firmicutes
Class: Clostridia
Order: Clostridiales
Family: Clostridiaceae
Genus: Clostridium
Species: C. tetani

Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus,langsing,berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang disebut tetanospasmin. Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang. Clostridium tetani termasuk bakteri gram positif anaerobic berspora, mengeluarkan eksotoksin. Costridium tetani menghasilkan 2 eksotosin yaitu tetanospamin dan tetanolisin. Tetanospaminlah yang dapat menyebabkan penyakit tetanus. Perkiraan dosis mematikan minimal dari kadar toksin (tenospamin) adalah 2,5 nanogram per kilogram berat badan atau 175 nanogram untuk 70 kilogram (154lb) manusia. Merupakan bakteri pathogen karena dapat menimbulkan penyakit bagi manusia ( kusnadi, 2009 ).

Penyebab tetanus : kerusakan pada tubuh



Seperti yang dituliskan pada file upi direktori FPMIPA, bakteri clostridium tetani ini menyebabkan kejang kejang otot yang diakibatkan karena terjadinya kelainan pada saraf. Bagaimana hal ini bisa terjadi ??
Toksin tetanus mempengaruhi mata rantai interaksi antara saraf dan otot. Daerah ini disebut sambungan neuromuskuler. Penyebab tetanus dapat mengeluarkan toksin tetanus sehingga memperkuat sinyal kimia dari saraf ke otot, yang menyebabkan otot-otot untuk memperketat kontraksi atau spasme. Hal ini mengakibatkan baik kejang otot lokal atau umum. Penyakit ini biasanya berupa cedera akut yang menghasilkan lesi di kulit. Kebanyakan kasus hasil dari tusukan luka, laserasi (terpotong), atau abrasi (terkikis). Gejala tetanus akan semakin berat jika tanpa ada penatalaksanaan bagi penderita. Tetanus bisa terjadi pada orang yang tidak diimunisasi atau pada orang yang telah gagal untuk mempertahankan kekebalan tubuh.

Pencegahan dan pengobatan

“Mencegah lebih baik dari pada mengobati” itulah pepatah yang sering kita dengar, setelah mengetahui bagaimana mematikannya bakteri clostridium tetani ini, maka ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara pencegaha dan pengobatannya agar dampak yang di timbulkan dapat diminimalisir karenanya, terlulis pada artikel dokter sehat yang menjelaskan bagaimana cara pencegahan dan pengobatan nya, inilah pembahasan lebih jelasnya :

Pencegahan

vaksin untuk pencegahan tetanus

Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.

Pengobatan

Untuk menetralisir racun, diberikan Anti Tetanus Serum (ATS). Antibiotik diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang, dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang alat untuk membantu pernafasan. Makanan diberikan melalui infus. Penyakit ini bila sembuh tidak meninggalkan cacat, namun pada tetanus berat angka kematian 80-90%. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.

Manfaat bakteri



manfaat bakteri bagi keseimbangan ekosistem


Bakteri tidak selamanya merugikan, ada juga bakteri menguntungkan dengan manfaat dalam peranannya di kehidupan manusia. Sebagian kalangan masyarakat berfikir bahwa bakteri itu sangat mengganggu kesehatan dan merusak apapun, setelah dijelaskan bagaimana karakteristik dan penyebab dari bakteri clostridium tetani, kini kita akan membahas manfaatnya seperti yang kita tau bahwa bakteri clostridium tetani tersebar diseluruh permukaan tanah dan bersifat saprobe, bakteri ini sangat bermanfaat bagi manusia diantaranya adalah menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem,.





Daftar pustaka

Anonim,1997, Mikrobiologi Kedokteran, 127-131, Bagian Mikrobiologi Fakultas       Kedokteran UGM, Yogyakarta.

Muttaqin A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.     Jakarta : Salemba Medika.

Anonim.2008.http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Tetanus4 , diakses tanggal 7 juni 2015 pukul 10:20 WIB

Kusnadi.2009.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/KULIAH_BAKTERIOLOGI2009, diakses pada tanggal 7 juni 2015 pukul 10:00 WIB




Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.



”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

(QS Ar-Ra’du ayat 28)


 present by :
Yani sutriyani
biologi 4 A