Mengenal bakteri Clostridium tetani : Si kecil yang
mematikan
Morfologi bakteri Clostridium tetani
Banyak sekali makhluk hidup yang
diciptakan didunia ini, mulai dari ukuran mikro hingga makro. Pada kesempatan
kali ini saya akan membahas mengenai makhluk kecil yang tak semua orang tau, namun
keberadaannya tak asing bagi kehidupan manusia. Sebut saja makhluk kecil itu
bakteri Clostridium tetani. namanya tidak asing bukan ?? , sedikit bocoran
bahwa sesuai dengan namanya bakteri ini menyebabkan penyakit tetanus. Bahkan
mungkin kita sendiri pun pernah mengalaminya, namun tidak tau apa penyebabnya.
Oleh karena itu marilah mengenal bakteri
ini lebih jauh lagi sehingga dapat menambah pengetahuan kita.
Bismillah……
Karakteristik bakteri Clostridium tetani
Kingdom: Bacteria
Division: Firmicutes
Class: Clostridia
Order: Clostridiales
Family: Clostridiaceae
Genus: Clostridium
Species: C. tetani
Clostridium tetani adalah
bakteri berbentuk batang lurus,langsing,berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar
0,4-0,5 mikron. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang disebut tetanospasmin.
Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan
binatang. Clostridium tetani termasuk
bakteri gram positif anaerobic berspora, mengeluarkan eksotoksin. Costridium tetani menghasilkan 2
eksotosin yaitu tetanospamin dan tetanolisin. Tetanospaminlah yang dapat
menyebabkan penyakit tetanus. Perkiraan dosis mematikan minimal dari kadar
toksin (tenospamin) adalah 2,5 nanogram per kilogram berat badan atau 175
nanogram untuk 70 kilogram (154lb) manusia. Merupakan bakteri pathogen karena
dapat menimbulkan penyakit bagi manusia ( kusnadi, 2009 ).
Penyebab tetanus : kerusakan
pada tubuh
Seperti yang dituliskan pada file upi
direktori FPMIPA, bakteri clostridium tetani ini menyebabkan kejang kejang otot
yang diakibatkan karena terjadinya kelainan pada saraf. Bagaimana hal ini bisa
terjadi ??
Toksin
tetanus mempengaruhi mata rantai interaksi antara saraf dan otot. Daerah ini
disebut sambungan neuromuskuler. Penyebab tetanus dapat mengeluarkan toksin
tetanus sehingga memperkuat sinyal kimia dari saraf ke otot, yang menyebabkan
otot-otot untuk memperketat kontraksi atau spasme. Hal ini mengakibatkan baik
kejang otot lokal atau umum. Penyakit ini biasanya berupa cedera
akut yang menghasilkan lesi di kulit. Kebanyakan kasus hasil dari tusukan luka,
laserasi (terpotong), atau abrasi (terkikis). Gejala tetanus akan semakin berat
jika tanpa ada penatalaksanaan bagi penderita. Tetanus bisa terjadi pada orang
yang tidak diimunisasi atau pada orang yang telah gagal untuk mempertahankan
kekebalan tubuh.
Pencegahan dan pengobatan
“Mencegah lebih baik dari pada
mengobati” itulah pepatah yang sering kita dengar, setelah mengetahui bagaimana
mematikannya bakteri clostridium tetani
ini, maka ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara pencegaha dan
pengobatannya agar dampak yang di timbulkan dapat diminimalisir karenanya,
terlulis pada artikel dokter sehat yang menjelaskan bagaimana cara pencegahan
dan pengobatan nya, inilah pembahasan lebih jelasnya :
Pencegahan
Mencegah tetanus melalui vaksinasi
adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus
diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi
yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Setiap luka (terutama luka tusukan
yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati
akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
Pengobatan
Untuk menetralisir racun, diberikan
Anti Tetanus Serum (ATS). Antibiotik diberikan untuk mencegah pembentukan racun
lebih lanjut. Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita,
mengendalikan kejang, dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di
rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah
sampai berat, mungkin perlu dipasang alat untuk membantu pernafasan. Makanan
diberikan melalui infus. Penyakit ini bila sembuh tidak meninggalkan cacat,
namun pada tetanus berat angka kematian 80-90%. Setelah sembuh, harus diberikan
vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap
infeksi berikutnya.
Manfaat bakteri
Bakteri tidak selamanya merugikan, ada
juga bakteri menguntungkan dengan manfaat dalam peranannya di kehidupan
manusia. Sebagian kalangan masyarakat berfikir bahwa bakteri itu sangat
mengganggu kesehatan dan merusak apapun, setelah dijelaskan bagaimana karakteristik
dan penyebab dari bakteri clostridium tetani, kini kita akan membahas
manfaatnya seperti yang kita tau bahwa bakteri clostridium tetani tersebar
diseluruh permukaan tanah dan bersifat saprobe, bakteri ini sangat bermanfaat
bagi manusia diantaranya adalah menjaga keseimbangan dan kelestarian
ekosistem,.
Daftar pustaka
Anonim,1997, Mikrobiologi
Kedokteran, 127-131, Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Muttaqin
A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.
Anonim.2008.http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Tetanus4
, diakses tanggal 7 juni 2015 pukul 10:20 WIB
Kusnadi.2009.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/KULIAH_BAKTERIOLOGI2009,
diakses pada tanggal 7 juni 2015 pukul 10:00 WIB
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS Ar-Ra’du ayat 28)
present by :
Yani sutriyani
biologi 4 A
Dalam artikel di http://www.phac-aspc.gc.ca/lab-bio/res/psds-ftss/clostridium-tetani-eng.php menyatakan bahwa spora clostridium ini sulit untuk di desinfektan, bahkan membutuhkan waktu yang relatif lama, bagaimana pendapat anda mengenai hal tersebut? Adakah cara yang efisien?
BalasHapusterimakasih abdan atas pertanyaannya...
Hapusnah, benar sekali...
spora pada bakteri ini sangat resisten terhadap suhu panas, bahkan Sifat spora ini tahan dalam air mendidih selama 4 jam, namun akan mati dalam autoclaf bila dipanaskan selama 15–20 menit pada suhu 121°C.
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan. (endarwati,2006)
seperti yang dituliskan dalam artikel saya bahwa banyak cara pencegahan dan pengobatan yang bisa dilakukan, silahkan dibaca lebih lanjut...
terimakasih saudari yani
HapusSelamat Pagii :)
BalasHapusPada paragraf kedua disebutkan bahwa bakteri Clostridium tetani terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang. Apakah bakteri tersebut merupakan penghuni sistem pencernaan sehingga keluar terbawa tinja dan menetap ditanah ? Terimakasih
terimakasih nila atas pertanyaannya...
Hapusnah,coba kita perhatikan kalimat yang tertulis dalam artikel secara lebih teliti, dalam artikel saya dituliskan bahwa Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang,Bakteri ini terdapat pada bagian luar tubuh manusia dan tersebar luas di tanah.
bakteri tersebut berada pada tubuh manusia yang terinfeksi clostridiun tetani, Racun baru akan dikeluarkan bila kondisi hidupnya pada tubuh manusia lewat tinjanya (muttaqin,2008. dalam bukunya
hal ini di Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan ).. bagaimana nil dengan jawabannya ? semoga jelas ya...
pada artikel anda, anda menjelaskan bahwa Clostridium tetani terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang jadi apakah bakteri tersebut memang terdapat pada tinja hewan dan manusia?
BalasHapusterimakasih ncus atas pertanyaannya..
Hapuspertanyaan dari saudari cusna sama seperti punya nila...
baiklah akan saya jelaskan kembali, disimak yaaaa..
nah,coba kita perhatikan kalimat yang tertulis dalam artikel secara lebih teliti, dalam artikel saya dituliskan bahwa Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang,Bakteri ini terdapat pada bagian luar tubuh manusia dan tersebar luas di tanah.
bakteri tersebut berada pada tubuh manusia yang terinfeksi clostridiun tetani, Racun baru akan dikeluarkan bila kondisi hidupnya pada tubuh manusia lewat tinjanya (muttaqin,2008. dalam bukunya
hal ini di Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan ).. jadi habitat yang sebenarnya dari bakteri ini ada ditanah, berada pada tubuh manusia dan hewan jika mereka sudah terinfeksi... semoga bermanfaat..
subhanallah sekali kakak.... artikel yang luar biasa... apalagi dilengkapi firman Allah swt yang menambah ketentraman.... saya ingin bertanya sedikit mengenai bakteri penyebab tetanus ini.... apakah jika kita sudah imunisasi tetanus menjamin tidak terkenanya penyakit tersebut??
BalasHapusmakasih zia atas pertanyaannya..
Hapussebelumnya marikita bahas mengenai sistematika pemberian vaksin ini
1. Suntik TT sebelum menikah berfungsi untuk mencegah timbulnya penyakit tetanus, terutama bagi bayi yang dilahirkan kelak. Suntik TT ini tidak membahayakan tubuh secara medis, bahkan bisa memberikan imunitas/kekebalan terhadap penyakit tetanus.
2. Jika sudah suntik TT sebelum menikah, kemudian satu tahun setelahnya tidak suntik lagi. Maka ini tidak berbahaya terhadap tubuh, hanya saja kekuatan vaksin TT tidak maksimal, karena rentang waktu tersebut dirancanga agar kenaikan imunitas maksimal dan bertahap.
3. Suntik TT tidak berpengaruh terhadap cepat atau tidaknya hamil.
4. Jika sudah lewat jangka waktu dari yang ditetapkan, maka perlu dilakukan “booster” yaitu mengecek berapa imunitas anda terhadap tetanus, kemudian jika imunitas ersebt sudah berkurang banyak, maka kemungkinan diulang dari awal lagi suntikannya. Jika masih cukup, maka tinggal dilanjutkan satu kali suntikan lagi.
Dijawab oleh: dr. Raehanul Bahraen (Alumni Fakultas Kedokteran UGM, sedang menempuh spesialis patologi klinik di Fakultas Kedokteran UGM)
nah, Tujuan pemberian vaksin secara aktif adalah untuk memacu tubuh kita mengenali virus/bakteri tersebut sehingga tubuh membentuk antibody melawannya dan ketika suatu saat kita terinfeksi dgn bakteri/virus tersebut, tetapi tidk menjamin tubuh kita pasti tidak terjangkit suatu penyakit tertentu.
karena beberapa hal, misalkan pemberian vaksin yang kurang maksimal, dan keadaan antibodi yang sedang melemah sehingga menyebabkan tubug dapat terserang walaupun sudah dilakukan vaksinisasi. namun kemungkinannya sangat kecil.. semoga jawabannya manfaat ziii :-D
Sangat menarik saya membaca artikel ini, Subhanalloh ternyata Clostridium tetani juga mempunyai peran positif bagi manusia diantaranya adalah menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem.
BalasHapusMengenai tetanus, banyak dari masyarakat yang menganggap remeh bila terkena luka tusukan, terutama bagi petani pedesaan yang sehari-harinya beraktifitas di sawah tanpa menggunakan alas kaki. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana jika korban terlambat ditangani secara medis jika terkena luka tusukan tersebut, apakah kemungkinan kematiannya semakin besar?
Terimakasih
terimakasih atas pertanyaannya....
Hapussedikit informasi bahwa tetanus merupakan penyakit akibat kekejangan otot-otot motorik yang disebabkan ambang saraf ototnya lebih rendah dari normal. Rendahnya ambang saraf otot ini lantaran saraf-saraf tersebut dipengaruhi toksin-toksin yang dilepaskan kuman tetanus (clostridium tetani), lalu mengganggu fungsi saraf.
untuk menangani kasus tersebut Status vaksinasi pengidap akan menentukan langkah pengobatan yang diberikan oleh dokter. Jika pasien belum divaksinasi tetanus, dokter akan menganjurkan perawatan di rumah sakit. Penanganan ini biasanya menggunakan kombinasi obat-obatan, di antaranya:
1.Obat penenang atau sedatif.
2Relaksan otot atau pelemas otot. Obat ini biasa digunakan saat dosis obat penenang harus dikurangi.
3.Obat penghambat neuromuskular (NBA). Obat ini bekerja dengan memblokir sinyal saraf dari otak ke otot. Dengan memicu paralisis atau kelumpuhan otot sementara, obat ini dapat membantu pengidap yang mengalami kejang otot yang parah. Vecuronium adalah contoh obat penghambat neuromuskular yang sering digunakan.
Imunoglobulin tetanus (antitoksin). Obat ini dapat mencegah penyebaran neurotoksin dalam tubuh.
4. Antibiotik. Antibiotik seperti penisilin juga diberikan untuk melenyapkan bakteri yang ada dan mencegah penyebaran neurotoksin.
Alat bantu pernapasan atau ventilator juga mungkin diperlukan jika tetanus atau obat NBA berdampak pada otot-otot pernapasan.
Selain pemberian obat, langkah operasi dapat menjadi pilihan untuk menangani tetanus jika luka pasien yang terinfeksi berukuran besar. Prosedur ini diperlukan untuk membersihkan luka dengan mengangkat benda asing (misalnya, besi tajam) dan jaringan mati agar bakteri tetanus dapat dilenyapkan.
Asupan kalori, khususnya protein, juga perlu ditingkatkan hingga dua kali lipat untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Langkah ini dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi daging dada ayam atau bebek, daging sapi tanpa lemak serta putih telur.
hal tersebut dituliskan juga dalam http://www.alodokter.com/tetanus/pengobatan/
semoga jawabannya bermanfaat..
Assalamualaikum.
BalasHapusberdasarkan artikel diatas, bakteri Clostridium tetani ini selain menyebabkan penyakit tetanus tenyata memiliki manfaat bagi manusia diantaranya adalah menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. yang saya tanyakan bagaimana bisa dan dengan cara apakah bakteri tersebut berperan sebagai agen keseimbangan dan kelestarian ekosistem? terima kasih
terimakasih nurul atas pertanyaannya...
HapusBakteri Bermanfaat untuk menjaga keseimbangan lingkungan disekitar kita, clostridium tetani yang hidup tersebar ditanah bisa disebut juga sebagai bakteri pengurai. Bakteri jenis ini dapat di manfaatkan untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri pengurai juga menguraikan protein, Karbohidrat dan senyawa organik lainnya menjadi Carbondioksida, gas amoniak dan senyawa lainnya yang bersifat sederhana sehingga bakteri ini dapat membersihkan lingkungan dari sampah. Bayangkan kalau tidak ada bakteri yang dapat menguraikan sampah, tentunya akan timbul berbagai masalah dalam lingkungan kita.
nah, untuk informasi lebih jelasnay bisa dibaca di http://biologi-indonesia.blogspot.com/2014/01/peranan-bakteri-dalam-kehidupan.html ... semoga bermanfaat.. :-)
terima kasih kembali atas jawabannya saudari Yani, sangt bermanfaat sekali :)
HapusSetelah saya membaca artikel anda yg ingin saya tanyakan apakah ada dampak negatif lain nya bagi lingkungan bakteri tersebut selain dampak negatif pada manusia?
BalasHapusterimakasih edo atas pertanyaannya..
Hapusseperti yang telah tertulis dalam artikel, bahwa bakteri ini hanya menginfeksi atau merugikan bagi manusia dan hewan, adapun didalam lingkungan bakteri ini lebih memberikan peran positifnya...
artikel yang sangat baik mama yani:) ada yang ingin nabil tanyakan pada kalimat "Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima BOOSTER." nah Booster yang seharusnya diterima oleh orang dewasa itu yang seperti apa ya mama yani? terimakasih:)
BalasHapusterimakasih nabila atas pertanyaannya..
HapusBOOSTER adalah imunisasi ulangan yang diberikan kepasa orang dewasa yang terinfeksi bakteri atau virus tertentu.
Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster jika terkena suatu infeksi. tahapannya jika seseorang yang ingin menerima booster adalah :
1. jikaTelah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
2. jika Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
2. jika Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
hal tersebut dituliskan dalam buku [WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–36..
semoga bermanfaat ya biil...
wahh, alhamdulillah dapat ilmu baru..^.^ setelah membaca artikel kaka YAni, ada hal yang cukup membuat saya penasaran, pada tulisan Anda "Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang.", yang ingin saya tanyakan adalah, apakah penyakit tetanus ini selalu timbul akibat adanya tusukan di kaki kita yang tidak memakai alas kaki, ataukah dapat pula timbul tanpa adanya tusukan, tetapi kita tidak memakai alas kaki? bagaimana cara Clostrodium ini menginfeksi tubuh kita? mohon penjelasannya kaka Yani, terima kasih :)
BalasHapusterimakasih lae atas pertanyaannya....
HapusClostridium tetani masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka. Semua jenis luka dapat terinfeksi oleh kuman tetanus seperti luka laserasi, luka tusuk, luka tembak, luka bakar, luka gigit oleh manusia atau binatang, luka suntikan dan sebagainya. Pada 60 % dari pasien tetanus, port d’entre terdapat didaerah kaki terutama pada luka tusuk. Infeksi tetanus dapat juga terjadi melalui uterus sesudah persalinan atau abortus provokatus. Pada bayi baru lahir Clostridium tetani dapat melalui umbilikus setelah tali pusat dipotong tanpa memperhatikan kaidah asepsis antisepsis. Otitis media atau gigi berlubang dapat dianggap sebagai port d’entre, bila pada pasien tetanus tersebut tidak dijumpai luka yang diperkirakan sebagai tempat masuknya kuman tetanus. Bentuk spora akan berubah menjadi bentuk vegetatif bila lingkungannya memungkinkan untuk perubahan bentuk tersebut dan kemudian mengeluarkan ekotoksin. Kuman tetanusnya sendiri tetap tinggal di daerah luka, tidak ada penyebaran kuman. Kuman ini membentuk dua macam eksotoksin yang dihasilkan yaitu tetanolisin dan tetanospasmin. Tetanolisin dalam percobaan dapat menghancurkan sel darah merah tetapi tidak menimbulkan tetanus secara langsung melainkan menambah optimal kondisi lokal untuk berkembangnya bakteri. Tetanospasmin terdiri dari protein yang bersifat toksik terhadap sel saraf. Toksin ini diabsorbsi oleh end organ saraf di ujung saraf motorik dan diteruskan melalui saraf sampai sel ganglion dan susunan saraf pusat. Bila telah mencapai susunan saraf pusat dan terikat dengan sel saraf, toksin tersebut tidak dapat dinetralkan lagi. Saraf yang terpotong atau berdegenerasi, lambat menyerap toksin, sedangkan saraf sensorik sama sekali tidak menyerap.
hal ini telah dituliskan oleh Dr. Herry Setya Yudha Utama,SpB,MHKes,FInaCS pada artikel yang dibuat beliau.. semoga bermanfaat.. :-)
Artikelnya manarik sekali saudari yani sy :) disini saya hanya ingin menambahkan sedikit informasi saja , mengenai pemaparan soudari yani yaitu adanya bakteri ini selain terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang.saya juga mendapatkan informasi bahwa tetanus juga didukung oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan yang salah, selain itu juga ditempat kotor, besi berkarat, sampai pada tusuk sate yang bekas. Untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi --->http://penyakittetanus.com/ (sumber lansiran) :)
BalasHapusterimakasih ratih tambahan materinya, sangat bermanfaat..
HapusBAGI PARA PEMBACA bisa disimak lebih lanjut nih infonya...
berdasarkan artikel tentang C.tetanus, dulu sewaktu masih bayi mungkin kita sudah pernah yang namanya imunisasi tetanus. apakah dengan imunisasi tersebut, menandakan bahwa diri kita ini akan terbebas dari kontaminasi bakteri tetanus? terimakasih :)
BalasHapusterimakasih upi atas pertanyaannya..
Hapusnah, pertanyaan upi ini sama seperti pertanyaan zia yang sudah saya bahas sebelumnya,..
baiklah akan saya jelaskan kembali, tolong disimak yaaa...
sebelumnya marikita bahas mengenai sistematika pemberian vaksin ini
1. Suntik TT sebelum menikah berfungsi untuk mencegah timbulnya penyakit tetanus, terutama bagi bayi yang dilahirkan kelak. Suntik TT ini tidak membahayakan tubuh secara medis, bahkan bisa memberikan imunitas/kekebalan terhadap penyakit tetanus.
2. Jika sudah suntik TT sebelum menikah, kemudian satu tahun setelahnya tidak suntik lagi. Maka ini tidak berbahaya terhadap tubuh, hanya saja kekuatan vaksin TT tidak maksimal, karena rentang waktu tersebut dirancanga agar kenaikan imunitas maksimal dan bertahap.
3. Suntik TT tidak berpengaruh terhadap cepat atau tidaknya hamil.
4. Jika sudah lewat jangka waktu dari yang ditetapkan, maka perlu dilakukan “booster” yaitu mengecek berapa imunitas anda terhadap tetanus, kemudian jika imunitas ersebt sudah berkurang banyak, maka kemungkinan diulang dari awal lagi suntikannya. Jika masih cukup, maka tinggal dilanjutkan satu kali suntikan lagi.
Dijawab oleh: dr. Raehanul Bahraen (Alumni Fakultas Kedokteran UGM, sedang menempuh spesialis patologi klinik di Fakultas Kedokteran UGM)
nah, Tujuan pemberian vaksin secara aktif adalah untuk memacu tubuh kita mengenali virus/bakteri tersebut sehingga tubuh membentuk antibody melawannya dan ketika suatu saat kita terinfeksi dgn bakteri/virus tersebut, tetapi tidk menjamin tubuh kita pasti tidak terjangkit suatu penyakit tertentu.
karena beberapa hal, misalkan pemberian vaksin yang kurang maksimal, dan keadaan antibodi yang sedang melemah sehingga menyebabkan tubug dapat terserang walaupun sudah dilakukan vaksinisasi. namun kemungkinannya sangat kecil.. semoga jawabannya manfaat ya piii :-D
disini saya hanya ingin mnambahkan sedikit informasi saja, mengenai penyakit tetanus juga bisa menjadi bahaya untuk kedua ibu dan anak yang baru lahir (melahirkan dan melalui tunggul tali pusar). Racun kuat yang dihasilkan ketika bakteri tetanus berkembang biak adalah penyebab utama penyakit ini. Gejala tetanus yang ditimbulkan secara umum adalah kejang.
BalasHapusToksin Tetanus dapat mempengaruhi neonatus menyebabkan kejang otot. Ini biasanya terjadi dalam dua minggu pertama setelah kelahiran dan dapat dikaitkan dengan metode sanitasi yang buruk dalam merawat tunggul tali pusat dari neonatus. Dari catatan, karena program vaksinasi tetanus, hanya tiga kasus tetanus neonatal dilaporkan sejak tahun 1990, dan dalam setiap kasus adalah ibu-ibu yang tidak lengkap di imunisasi tetanus toksoid.
Clostridium tetani adalah jenis bakteri yang bertanggung jawab untuk penyakit tetanus. Bakteri penyebab tetanus ini ditemukan dalam dua bentuk: sebagai spora (aktif) atau sebagai sel vegetatif (aktif) yang dapat berkembang biak. Sel bakteri aktif merilis dua exotoxins, tetanolysin dan tetanospasmin. Fungsi tetanolysin tidak jelas, tetapi tetanospasmin bertanggung jawab untuk penyakit tetanus.
selengkapnya bisa dilihat di http://www.peterparkerblog.com/1837/penyebab-tetanus-bakteri-clostridium-tetani/
terimakasih farid tambahan materinya, sangat bermanfaat..
HapusBAGI PARA PEMBACA bisa disimak lebih lanjut nih infonya...
Artikel yang cukup menarik, disini saya hanya ingin menambahkan seperti sempat disinggung dalam tambahan dari Saudari Farida bani samhuni, bahwa Toksin tetanus dapat mempengaruhi neonatus sehingga menyebabkan kejang otot. Berikut ini mekanisme kerja toksin tetanus yaitu :
BalasHapus1. Jenis toksin
Clostridium tetani menghasilkan tetanolisin dan tetanospsmin. Tetanolisin mempunyai efek hemolisin dan protease, pada dosis tinggi berefek kardiotoksik dan neurotoksik. Sampai saat ini peran tetanolisin pada tetanus manusia belum diketahui pasti. Tetanospasmin mempunyai efek neurotoksik, penelitian mengenai patogenesis penyakit tetanus terutama dihubungkan dengan toksin tersebut.
2. Toksin tetanus dan reseptornya pada jaringan saraf
Toksin tetanus berkaitan dengan gangliosid ujung membran presinaptik, baik pada neuromuskular junction, mupun pada susunan saraf pusat. Ikatan ini penting untuk transport toksin melalui serabut saraf, namun hubungan antara pengikat dan toksisitas belum diketahui secara jelas.
Lazarovisi dkk (1984) berhasil mengidentifikasikan 2 bentuk toksin tetanus yaitu toksin A yang kurang mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan sel saraf namun tetap mempunyai efek antigenitas dan biotoksisitas, dan toksin B yang kuat berikatan dengan sel saraf.
3. Kerja toksin tetanus pada neurotransmitter
Tempat kerja utama toksin adalah pada sinaps inhibisi dari susunan saraf pusat, yaitu dengan jalan mencegah pelepasan neurotransmitter inhibisi seperti glisin, Gamma Amino Butyric Acid (GABA), dopamin dan noradrenalin. GABA adalah neuroinhibitor yang paling utama pada susunan saraf pusat, yang berfungsi mencegah pelepasan impuls saraf yang eksesif. Toksin tetanus tidak mencegah sintesis atau penyimpanan glisin maupun GABA, namun secara spesifik menghambat pelepasan kedua neurotransmitter tersebut di daerah sinaps dangan cara mempengaruhi sensitifitas terhadap kalsium dan proses eksositosis.
Dari penjelasan diatas saya kutip dari link http://www.biologiedukasi.com/2014/11/clostridium-tetani-penyebab-penyakit.html
Semoga bermanfaat
terimakasih marta tambahan materinya, sangat bermanfaat..
HapusBAGI PARA PEMBACA bisa disimak lebih lanjut nih infonya...
Apakah penyakit tetanus tersebut hanya disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani dan apakah tetanus dapat menyebabkan kematian?
BalasHapusterimakasih... :)
terimakasih atas pertanyaannya niha..
Hapusia benar sekali, penyakit tetanus hanya disebabkan oleh bakteri clostridium tetani, dan jika terinfeksi dan tidak diobati maka ujungnya adalah kematian, karena bakteri ini langsung menyerang sistem saraf..
untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi http://nasehatkesehatan.com/tag/bakteri-clostridium-tetani/..
semoga bermanfaat...
Assalamu'alaikum..
BalasHapusDalam artikel Anda, Anda menuliskan bahwa ada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Apa vaksin itu hanya bisa untuk anak-anak?
Teriamkasih..
terimakasih atasn pertanyaannya yola..
Hapusjadi begini, dikutip dari sumber http://www.blog.arimjie.info/2012/04/imunisasi-dpt-difteri-pertusis-tetanus.html menyatakan bahwa Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis (batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang.
Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha.
Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT.
untuk tambahan penjelasan bisa buka link tersebut atau lihat komentar dari saudari nurhasanah.. semoga bermanfaat yaaa,,
Yang saya tahu, tetanus itu terjadi jika adanya luka, jadi jika tubuh kita tidak mengalami luka apapun, apakah kita pasti terhindar dari bakteri ini? atau bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui jalur lain? Terima kasih mama Yani ^_^
BalasHapusbenar sekali saudari nadia, pada artikel diatas telah dijelaskan bahwa Penyakit ini biasanya berupa cedera akut yang menghasilkan lesi di kulit. Kebanyakan kasus hasil dari tusukan luka, laserasi (terpotong), atau abrasi (terkikis). Gejala tetanus akan semakin berat jika tanpa ada penatalaksanaan bagi penderita. Tetanus bisa terjadi pada orang yang tidak diimunisasi atau pada orang yang telah gagal untuk mempertahankan kekebalan tubuh.
Hapusnah, jika tubuh kita tidak terdapat luka, insyaAllah tidak akan terinfeksi bakteri ini, karena dia tidak mempunyai kesempatan untuk tinggal menumpang pada tubuh kita..
nah, untuk pencegahan dan pengobatanyya silahkan dibaca kembali artikelnya dengan cermat.. semoga bermanfaat yaaaa,... :-)
sedikit ingin menanggapi pertanyaan yolan, terkait vaksin DPT itu sendiri , dimana Vaksin DPT adalah vaksin 3-in-1 yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari 7 tahun. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun).
BalasHapusJika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT. Setelah mendapatkan serangkaian imunisasi awal, sebaiknya diberikan booster vaksin DPT pada usia 14-16 tahun kemudian setiap 10 tahun (karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama 10 tahun, setelah 10 tahun perlu diberikan booster).
Hampir 85% anak yang mendapatkan minimal 3 kali suntikan yang mengandung vaksin difteri, akan memperoleh perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun.
DPT sering menyebakan efek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.
Pada kurang dari 1% penyuntikan, DPT menyebabkan komplikasi berikut:
Demam tinggi (lebih dari 40,5° Celsius)
Kejang
Kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam keluarganya)
Syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon).
Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada flu ringan, imunisasi DPT bisa ditunda sampai anak sehat. Jika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal, penyuntikan DPT sering ditunda sampai kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan.
1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan. Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen (atau ibuprofen). Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.
http://posyandu.org/imunisasi-dpt.html
terimakasih nurhasanah tambahan materinya, sangat bermanfaat..
HapusBAGI PARA PEMBACA bisa disimak lebih lanjut nih infonya...
khususnya saudari yolanda..
assalamualaikum,
BalasHapussangat menarik artikel mengenai bakteri Clostridium tetani, dengan demikian kita dapat mengetahui bahaya dan manfaat dari bakteri tersebut,
mohon jelaskan toksin yang terdapat dalam clostridium tetani serta apa gejala yang timbul akibat terinfeksi bakteri clostridium tetani dan bagaimana cara pertolongan pertama apabila terinfeksi bakteri tersebut?
terimakasih banyak,.. :)
terimakasih pertanyaannya aida,,..
Hapusmohon maaf, sepertinya aida kurang cermat dalam membaca artikel yang saya tulis diatas..
karena , semua pertanyaan aida sudah saya jelaskan dalam artikel..
silahkan dibaca kembali..
semoga bermanfaat :-)
Ingin sedikit menambahkan kakakk..
BalasHapusKejang Sebagai Gejala Tetanus Umum :
Selain kejang otot trismus atau kejang mulut juga merupakan gejala tetanus yang paling umum. Kondisi ini hasil dari kejang otot-otot rahang yang bertanggung jawab untuk mengunyah. Senyum sinis (atau dalam istilah medis/kedokteran disebut sebagai sardonicus risus) adalah fitur karakteristik yang dihasilkan dari kejang otot wajah dan merupakan gejala tetanus khas pada kejang mulut.
Kejang otot yang progresif mungkin termasuk karakteristik melengkungkan bagian belakang yang dikenal sebagai opisthotonus. Kejang otot kadang cukup kuat untuk menyebabkan tulang untuk istirahat dan sendi untuk terkilir. Pada kasus yang lebih parah dapat melibatkan kejang pita suara atau otot yang terlibat dalam pernapasan. Jika hal ini terjadi, kematian tanpa bantuan medis (ventilasi mekanik dengan respirator) sangat mungkin terjadi. Pada kondisi ini perlu dilakukan kegawatdaruratan medis yang cepat dan tepat.
Kasus tetanus cephalic selain menimbulkan gejala kejang mulut, kelemahan setidaknya satu otot wajah lain terjadi. Dalam dua-pertiga dari kasus ini, penyakit tetanus umum akan berkembang. Pada tetanus lokal, kejang otot terjadi pada atau dekat lokasi cedera. Kondisi ini juga dapat berkembang menjadi tetanus umum. Infeksi tetanus juga dapat ditularkan kepada janin yang disebut neonatal tetanus. Gejala neonatal tetanus identik dengan tetanus umum. Pada kasus ini, neonatus memiliki kemampuan mengisap yang sulit dibandingkan yang normal atau kesulitan menelan.
SUMBER: http://www.peterparkerblog.com/1830/gejala-tetanus-kaku-dan-kejang-otot/
terimakasih epi tambahan materinya, sangat bermanfaat..
HapusBAGI PARA PEMBACA bisa disimak lebih lanjut nih infonya...
Assalamualaikum. Artikel kamu bagus sekali. Kamu menyebutkan clostridium adalah bakteri yg mengeluarkan eksotoksin, itu maksudnya apa ?
BalasHapuswalikumsalam.. terimakasil atas pertanyaannya li..
HapusEksotoksin adalah racun diekskresikan oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, ganggang, danprotozoa [1]. [Klarifikasi diperlukan] eksotoksin Sebuah dapat menyebabkan kerusakan pada hostdengan menghancurkan sel-sel atau mengganggu metabolisme sel normal. Mereka sangat ampuh dandapat menyebabkan kerusakan besar pada tuan rumah. Exotoxins dapat dilepaskan, atau, mirip denganendotoksin, mungkin dilepaskan selama lisis sel.Exotoxins Sebagian besar dapat dihancurkan dengan pemanasan. Mereka mungkin mengerahkan efekmereka secara lokal atau menghasilkan efek sistemik. Terkenal exotoxins termasuk toksin botulinumyang dihasilkan oleh Clostridium botulinum dan eksotoksin Corynebacterium diphtheriae, yangdihasilkan selama hidup-mengancam gejala difteri.Banyak exotoxins telah dikategorikan ensiklopedia meja mikrobiologi.
hal ini juga tertulis pada http://www.scribd.com/doc/64568779/Eksotoksin-Adalah-Racun-Diekskresikan-Oleh-Mikroorganisme#scribd
semoga bermanfaat..
Mengenai artikel Anda di atas membahas staphylococcus aureus, Bagaimana proses metabolisme tubuhnya?, substrat dan enzim apa yang berperan, serta apa hasil produksinya>, terimakasih
BalasHapus