Mengenal bakteri Clostridium tetani : Si kecil yang
mematikan
Morfologi bakteri Clostridium tetani
Banyak sekali makhluk hidup yang
diciptakan didunia ini, mulai dari ukuran mikro hingga makro. Pada kesempatan
kali ini saya akan membahas mengenai makhluk kecil yang tak semua orang tau, namun
keberadaannya tak asing bagi kehidupan manusia. Sebut saja makhluk kecil itu
bakteri Clostridium tetani. namanya tidak asing bukan ?? , sedikit bocoran
bahwa sesuai dengan namanya bakteri ini menyebabkan penyakit tetanus. Bahkan
mungkin kita sendiri pun pernah mengalaminya, namun tidak tau apa penyebabnya.
Oleh karena itu marilah mengenal bakteri
ini lebih jauh lagi sehingga dapat menambah pengetahuan kita.
Bismillah……
Karakteristik bakteri Clostridium tetani
Kingdom: Bacteria
Division: Firmicutes
Class: Clostridia
Order: Clostridiales
Family: Clostridiaceae
Genus: Clostridium
Species: C. tetani
Clostridium tetani adalah
bakteri berbentuk batang lurus,langsing,berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar
0,4-0,5 mikron. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang disebut tetanospasmin.
Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan
binatang. Clostridium tetani termasuk
bakteri gram positif anaerobic berspora, mengeluarkan eksotoksin. Costridium tetani menghasilkan 2
eksotosin yaitu tetanospamin dan tetanolisin. Tetanospaminlah yang dapat
menyebabkan penyakit tetanus. Perkiraan dosis mematikan minimal dari kadar
toksin (tenospamin) adalah 2,5 nanogram per kilogram berat badan atau 175
nanogram untuk 70 kilogram (154lb) manusia. Merupakan bakteri pathogen karena
dapat menimbulkan penyakit bagi manusia ( kusnadi, 2009 ).
Penyebab tetanus : kerusakan
pada tubuh
Seperti yang dituliskan pada file upi
direktori FPMIPA, bakteri clostridium tetani ini menyebabkan kejang kejang otot
yang diakibatkan karena terjadinya kelainan pada saraf. Bagaimana hal ini bisa
terjadi ??
Toksin
tetanus mempengaruhi mata rantai interaksi antara saraf dan otot. Daerah ini
disebut sambungan neuromuskuler. Penyebab tetanus dapat mengeluarkan toksin
tetanus sehingga memperkuat sinyal kimia dari saraf ke otot, yang menyebabkan
otot-otot untuk memperketat kontraksi atau spasme. Hal ini mengakibatkan baik
kejang otot lokal atau umum. Penyakit ini biasanya berupa cedera
akut yang menghasilkan lesi di kulit. Kebanyakan kasus hasil dari tusukan luka,
laserasi (terpotong), atau abrasi (terkikis). Gejala tetanus akan semakin berat
jika tanpa ada penatalaksanaan bagi penderita. Tetanus bisa terjadi pada orang
yang tidak diimunisasi atau pada orang yang telah gagal untuk mempertahankan
kekebalan tubuh.
Pencegahan dan pengobatan
“Mencegah lebih baik dari pada
mengobati” itulah pepatah yang sering kita dengar, setelah mengetahui bagaimana
mematikannya bakteri clostridium tetani
ini, maka ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara pencegaha dan
pengobatannya agar dampak yang di timbulkan dapat diminimalisir karenanya,
terlulis pada artikel dokter sehat yang menjelaskan bagaimana cara pencegahan
dan pengobatan nya, inilah pembahasan lebih jelasnya :
Pencegahan
Mencegah tetanus melalui vaksinasi
adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus
diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi
yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster. Setiap luka (terutama luka tusukan
yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati
akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
Pengobatan
Untuk menetralisir racun, diberikan
Anti Tetanus Serum (ATS). Antibiotik diberikan untuk mencegah pembentukan racun
lebih lanjut. Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita,
mengendalikan kejang, dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di
rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah
sampai berat, mungkin perlu dipasang alat untuk membantu pernafasan. Makanan
diberikan melalui infus. Penyakit ini bila sembuh tidak meninggalkan cacat,
namun pada tetanus berat angka kematian 80-90%. Setelah sembuh, harus diberikan
vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap
infeksi berikutnya.
Manfaat bakteri
Bakteri tidak selamanya merugikan, ada
juga bakteri menguntungkan dengan manfaat dalam peranannya di kehidupan
manusia. Sebagian kalangan masyarakat berfikir bahwa bakteri itu sangat
mengganggu kesehatan dan merusak apapun, setelah dijelaskan bagaimana karakteristik
dan penyebab dari bakteri clostridium tetani, kini kita akan membahas
manfaatnya seperti yang kita tau bahwa bakteri clostridium tetani tersebar
diseluruh permukaan tanah dan bersifat saprobe, bakteri ini sangat bermanfaat
bagi manusia diantaranya adalah menjaga keseimbangan dan kelestarian
ekosistem,.
Daftar pustaka
Anonim,1997, Mikrobiologi
Kedokteran, 127-131, Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Muttaqin
A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.
Anonim.2008.http://fkuii.org/tiki-index.php?page=Tetanus4
, diakses tanggal 7 juni 2015 pukul 10:20 WIB
Kusnadi.2009.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/KULIAH_BAKTERIOLOGI2009,
diakses pada tanggal 7 juni 2015 pukul 10:00 WIB
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
(QS Ar-Ra’du ayat 28)
present by :
Yani sutriyani
biologi 4 A